The Calendar

Because you need to celebrate everything

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
21 Okt 2011

Aku rindu kau

Posted by Anggun Mayasari

(1)
Sebuah cerita tertulis di sana. Dengan memar yang merisaukan, juga segelintir embun yang mengharukan. Kau dan aku adalah tentara. Yang mampu menghapus pelangi menjadi kecanggungan menyebalkan. Lalu menjadikannya seonggok kekuatan untuk melepaskan.

Kali lain, kau dan aku adalah si korban. Dengan deru mesin yang menggiurkan. Tumbal cekatan yang rupawan. Juga dengan iming-iming menakjubkan. Lantas dengan sigap kita rebut kekuasaan, menghancurkan kebenaran. Siapa sangka kitalah terdakwanya?

(2)
Siang mengantarku membau sebuah nisan yang sangat asing. Ia hanya berpesan agar aku berbelok ke kiri pada gerbang kedua. Katanya, di situ aku bisa menyentuhmu. Menghembus percakapan-percakapan yang sempat tertahan. Aku akan membawa seorang bocah. Seorang yang tuli, pun bisu. Ialah ratu kita kelak. Entah bagaimana nasib menyuruhnya, tapi ia terlanjur menemuiku kemarin.

Iblis sepertinya subur tumbuh di sekitar. Menggandeng aroma sunyi yang khas; hambar dan terpejam. Kau dan aku kembali bertemu. Menyeret mayat yang tak kunjung terlihat. Pemberitaan menelevisikannya. Aku bungkam, terseok pasrah di penghujung timur. Mereka mengaisku, mencabik, lantas mengambil ratuku.

Kini aku tak lagi bisa menemuimu. Hidup di dalam kenyataan membutakanku. Aku rindu kau. Aku rindu kau. Entah siapapun kau, aku rindu kau.

0 comments:

Posting Komentar