Saya juga bingung pada awalnya ketika banyak yang membicarakan bahwa saya sangat bodoh dengan pilihan saya. Mereka dengan sombongnya menyatakan bahwa pilihan saya adalah pilihan terburuk. Saya nggak marah. Saya nggak ngancem apa-apa. Saya cuma ketawa. Mereka hanya belum mengerti saja mana yang terbaik untuk diri saya, bukan yang terbaik untuk mereka.
Semakin lama, saya semakin terbiasa dengan orang-orang semacam mereka. Saya nggak marah juga. Hanya terkadang saya masih sering berpikir what should i do. Bukan what should i do untuk menyangkal pernyataan mereka. Tapi what should i do untuk meyakinkan kepada mereka bahwa saya baik-baik saja dengan pilihan ini. Saya tau mereka berpikir dengan mengungkapkan pernyataan itu mereka sukses memberitahu sayang mereka kepada saya. I appreciate it. Tapi saya secepatnya juga harus memberithau mereka kalo i do really fine with this guy.
Saya sepenuhnya menyadari kalo this guy is not as good as the last one. Konteks good disini bukan tentang hati dan kawan-kawannya, tapi lebih ke pemuas alat visual alias fisik. Kalo berkonteks hati dan perasaan, i think he is the best one ever :)
Sebenarnya itu aja yang pengen saya bilang. Intinya, i do love him so much. Much. As much as i love everything about me. All of you don't know much about me and my feeling. So please don't judge us like you did last time. I'm fine at all. Thank You for your attention. I get your point :)
0 comments:
Posting Komentar